
Perawan Berajah
Untukmu duhai perawan berajah.
kau tak pernah cerita
tiada pula kabar berita
tetapi nampak dari jerit mata
mengisyaratkan kau menderita
rambutmu bak belukar
kulitmu sabana terbakar
sukmamu ringkik kuda liar
memekik luka sebelum terkapar
janganlah menampik sangat
jika kuminta sekedar nomor alamat
tak kau inginkah ada yang sempat tercatat
dari sekelumit percintaan kita yang gawat
sedang pada setiap lekuk landai
masih ada saja ceruk luput tertandai
dan selalu tersisa lembut dari belai
yang senantiasa tak kunjung sampai
dan biarkanlah kuda yang terluka
berlari nyari suaka di lembahku saja
berbaring tenang di samping telaga
semoga padam gelegak dahaganya
wahai perawan dengan lengan berajah
mari, biar kukatupkan dadamu terbelah
dan kukucup lukamu yang bernanah
hingga kuncuplah matamu yang marah
-o-
Bengkulu, 28 Februari 2014